Kamis, 29 September 2011

paragraf deduktif,induktif,dan campuran

Contoh Paragraf Deduktif (umum-khusus):

Tanaman perlu perawatan. Merawat tanaman dapat dilakukan dengan cara memberi pupuk, menyiram setiap hari, dan menyiangi rumput yang mengganggu pertumbuhannya. Apalagi perawatan tanaman dilakukan dengan sungguh-sungguh. Tanaman akan tumbuh dengan baik dan berkualitas tinggi sehingga dapat dinikmati dengan puas. Tanaman yang baik tentunya akan membuat halaman rumah kita akan terasa lebih nyaman. Dan tanaman yang bersih, dapat berpengaruh positif untuk kesehatan kita.

Contoh Paragraf Induktif (khusus-umum):

Hari ini dirinya terlihat bijaksana sekali. Dengan berpakaian jas berwarna hitam, celana panjang berwarna hitam, kemeja berwarna putih, serta dasi yang dikenakannya. Tidak lupa sepatu berwarna hitamnya dan Tas kesayangannya yang ia jinjing. Saat ia pergi, yang terbayang di benak saya adalah bagaimana cara dia bekerja keras untuk menghidupi kami. Bila ia sedang tidak ada, kami merasa kehilangan canda tawanya. Setelah ia pulang, terlihat lelah di wajahnya, namun semua itu ia lakukan dengan sangat ikhlas. Dialah ayah saya yang saya sangat cintai.

Contoh Paragraf Campuran:

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Dimanapun kita berada, dan aktivitas apapun yang kita lakukan pastinya membutuhkan manusia lainnya. Contohnya, dalam hal perdagangan, pembeli membutuhkan penjual, dan penjual membutuhkan pembeli. Dan di dalam hal pendidikan, kita mencari ilmu dengan perantara / bantuan manusia lainnya. Bayangkan? Bila kita hidup secara individualis, apa yang akan terjadi? Tentu saja kita tidak dapat menjalankan segala aktivitas. Oleh karena itu, kehadiran manusia di samping manusia yang lainnya merupakan hal yang sangat penting.

literatur fungsi dan peranan bahasa indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang)dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi 5 fungsi;
1. Ekspresif
Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.

2. Komunikasi
Contohnya; sebagai alat berinteraksi atau hubungan antara dua manusia dan sehingga pesan yang dikmaksudkan dapat dimengerti.

3. Kontrol sosial
contohnya; tulisan “dilarang merokok” bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol

4. Adaptasi
Contohnya;bila kita berada di wilayah atau daerah yang asing atau diluar ibu kota, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.

5. Integrasi/pemersatu
Contohnya;bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dan dipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional di ikrarkan pada 28 oktober 1928 yaitu hari “Sumpah Pemuda” yang memilki fungsi-fungsi sebagai;
1. Lambang identitas Nasional.
2. Lambang kebanggaan kebangsaan.
3. Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku,Agama,ras,adat istiadat dan Budaya.
Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta pada tangal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah;
1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
4. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu